Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan
selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh
efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
1.
Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah
paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
2.
Untuk mencapai target komunikasi yang
efektif.
3.
Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
4.
Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak
resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Macam macam hubungan makna :
1. Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan /
kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau
kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh:
Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau
kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh:
Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata
kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata
atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ;
bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan,
bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala
susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat
seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah
tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau
kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol
termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata
lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan
dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama
tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang
sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Makna
Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang
sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh
:
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam
mulut.
Makna
Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang
sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan
sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik
di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna
kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi
tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu
komunitas tertentu.
Contoh:
Pak Andi merupakan tangan kanan pimpinan di
perusahaan tempat dia bekerja
Arti dari kata tangan kanan tersebut adalah
orang kepercayaan.
Sumber :
https://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/
0 komentar:
Posting Komentar