Jumat, 21 November 2014

KALIMAT EFEKTIF

1.     Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya.
Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat.
Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”

2.     Ciri-ciri kalimat efektif:

A.      KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
Ø  Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
Ø  Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Ø  Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
Ø  Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas

B.      BEBERAPA CIRI KESEPADANAN

Ø  Mempunyai struktur jelas.
Ø   Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
Ø  Tidak terdapat subjek ganda.
Ø  Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.


3.      KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA

Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.

Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1.      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2.      Melakukan pengulangan (repetisi)
3.      Melakukan pengontrasan kata kunci
4.      Menggunakan partikel penegas
Penekanan Kata :
1.       Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah

2.       Repetisi
– Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi.
– Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya

3.       Pengontrasan kata kunci
– Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
– Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.

4.       Partikel Penegas
– Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
– Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah




SUMBER : http://bachtiarutomo.blogspot.com/2013/11/kalimatefektif-kalimat-efektif-adalah.html
Read More

Pengembangan Alinea

1.      PENGERTIAN ALINEA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3 dari terbitan Departemen Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Berikut pengertian lain dari paragraf menurut para ahli:
a.      Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Djago Tarigan, 2000: 11).

b.      Paragraf juga bisa diartikan sebagai bagian tulisan yang lebih panjang, sekelompok kalimat yang berhubungan secara logis-disusun dari bagian-bagian yang menyatu dan didasarkan pada satu topik tunggal.

c.       Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara berurutan sehingga membentuk satu pikiran utama. Dalam paragraf terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas. 

2.      Fungsi Alinea :

a.      Penampung fragmen pikiran atau ide pokok.
b.      Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
c.        Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
d.      Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
e.      Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.
f.        Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai.
g.      Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).


3.      Persyaratan Alinea :

a.      Memiliki kesatuan alinea yang artinya dalam satu alinea hanya memiliki satu pokok pikiran.
b.      Memiliki kepaduan alinea atau koherensi. Koherensi alinea dapat diciptakan melalui    susunan yang logis dan perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata sambung.

4.      Unsur-unsur Paragraf :

a.      Transisi  : Mata rantai penghubung antar paragraph
b.      Kalimat topik : Perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum atau abstrak.
c.        Kalimat pengembang.
d.      Kalimat penegas.

5.      Jenis-jenis Alinea :

a.      Paragraf Deduktif : adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf.
b.      Paragraf Induktif : Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif.
c.       Paragraf Deduktif-Induktif : Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
d.      Paragraf Penuh dengan Kalimat Topik : Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutamadalam karangan fiksi.




6.      METODE PENGEMBANGAN ALINEA

a.      Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu.Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut.Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.

b.      Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

c.       Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan.Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

d.      Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya.Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan.Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia.Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis.Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

e.      Metode Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret.Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

7.    CONTOH-CONTOH PENGEMBANGAN ALINEA

1.      Paragraf Deduktif
"Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit.Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda.Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."

2.      Paragraf Induktif
"Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya.Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya.Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat.Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."

3.      Paragraf Deduktif-Induktif
Dalam buah terkandung beberapa macam vitamin yang mengandung manfaat.Salah satunya adalah vitamin A yang berguna untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Itulah beberapa macam vitamin yang terkandung dalam buah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

4.      Paragraf penuh kalimat topic
"Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah.Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan.Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."
5.      Paragraf Persuasif
“Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya.Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

6.      Paragraf Argumentasi
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

7.      Paragraf Naratif
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga.Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis.Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan.Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang.Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air.Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya.Dengan canda tawa, kami saling berbalasan.Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana.Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang.Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

8.      Paragraf Deskriptif
“Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci”.

9.      Paragraf Eksposisi
“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah.Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.

10.  Alinea Definisi
Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada took yang diyakininya sebagai took yang dapat dipercaya,baik tentang harga maupun tentang kualitas barag.Meskipun banyak took-toko baru yang bermunculan,ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada took itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain,keyakinannya tidak goyah terhadap took yang dilangganiya.
11.  Alinea Proses
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa,akuntansi merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.Sebagai suatu system informasi,petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan.Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari.Hari ini perlu dilakukan sbagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.
12.  Alinea contoh
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional.Berbagai jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda.Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.

13.  Alinea Sebab Akibat
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan.Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat,sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas.Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok.Oleh sebab itu,mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.

14.  Alinea perbandingan

Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memperolehnya.


sumber : http://bhebehg.blogspot.com/2012/12/artikel-metode-pengembangan-alinea.html



Read More

Kamis, 20 November 2014

Diksi/Pilihan kata

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
1.     Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
2.     Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
3.     Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
4.     Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

Macam macam hubungan makna :
1.        Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2.        Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3.        Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4.        Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5.        Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6.        Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7.        Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8.        Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
 Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu.
Contoh:
Pak Andi merupakan tangan kanan pimpinan di perusahaan tempat dia bekerja
Arti dari kata tangan kanan tersebut adalah orang kepercayaan.


Sumber : https://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/


Read More

EYD dan Tanda Baca

EYD merupakan kepanjangan dari Ejaan Yang Disempurnakan , ejaan ini menggantikan ejaan-ejaan sebelumnya yaitu ejaan lama atau ejaan van huijsen dan ejaan republik. ejaan ini berlaku semenjak tahun 1972.

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".

Revisi 1987
Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975.


Revisi 2009
Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Perbedaan dengan ejaan sebelumnya
Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci
'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak
'j' menjadi 'y' : sajang → sayang
'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir

awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya. Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sebelumnya "oe" sudah menjadi "u" saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, "oe" sudah tidak digunakan.


Tanda Baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

1.     Tanda titik(.)
Digunakan untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
contoh penggunaan pada:
a. akhir kalimat : Aku ingin pergi ke Amerika.
b. singkatan nama orang : M.hatta
c. Gelar : S.E,S.Kom dll.

2.     Tanda Koma(,)
Digunakan untuk memisahkan satu kalimat dengan kalimat lain,pemisah letak suatu tempat,pemisah bagian daftar pustaka dsb:
contoh : Jika hujan datang,maka toko akan tutup.

3.     Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai penggati kata penghubung.
contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama     pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

4.     Titik dua (:)
Digunakan untuk menguraikan kalimat ,merupakan salah satu kegunaan dari tanda baca (:).
contoh : Bahan-bahan yang diperlukan untuk memasak :
                  -garam
                  -gula
                  -minyak
                  -telur

5.     Tanda hubung (-)
Biasanya digunakan untuk kata perulangan.
contoh : pagi-pagi,jalan-jalan dsb.

6.     Tanda pisah (-,-)
Salah satu penggunaannya untuk pemisah waktu,seperti tanggal-bulan-tahun
contoh : 19-05-1994

7.     Tanda elipsis ( .... )
Digunakan untuk kalimat yang kata-katanya terputus,seperti pada penulisan naskah drama.
contoh : aliran sungai itu.......memberikan suara yang damai.

8.     Tanda tanya (?)
tanda yang sudah tidak asing lagi dikalangan pembaca,yaitu digunakan untuk kata atau kalimat tanya.
contoh : dimanakah budi berada?
                       apa yang kamu bawa hari ini?

9.     Tanda seru (!)
Berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu                untuk diperhatikan.
contoh : merdeka!

10. Tanda kurung( ( ) )
Digunakan untuk mendeskripsikan suatu singkatan.
contoh : ERD (Entity Relationship Diagram)

11. Tanda kurung siku ( [ ] )
Berfungsi untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
contoh : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

12. Tanda petik (" ")
Umumnya digunakan untuk mengutip kata,kalimat atau naskah pembicaraan.
contoh : "BBM resmi naik pada bulan november ini",kata Jokowi.
   



Sumber : http://darkzone7.blogspot.com/2013/10/eyd-dan-tanda-baca.html
             


Read More

Selasa, 14 Oktober 2014

Macam dan Ragam Bahasa di Indonesia

Dalam postingan sebelumnya saya membicarakan keunikan dan keragaman bahasa yang ada di Indonesia. namun postingan saya kali ini bukan hanya membicarakan mengenai keragaman bahasa saja,tapi saya akan membahas macam-macam budaya dan adat istiadat beberapa daerah di Indonesia.
       
     Memang di Indonesia terdapat banyak suku ragam dan budaya,keragaman tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang mempunyai keunikan budaya yang diminati wisata domestik maupun internasional dari berbagai negara.
       Budaya Indonesia yang telah ada sejak lama merupakan warisan nenek moyang yang harus kita jaga. Warisan tersebut bisa berupa benda,adat istiadat,bentuk tulisan dan suku kata. khususnya dalam bentuk tulisan dan suku kata banyak sekali keunikan masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
       
    Keunikan yang ada di setiap bahasa daerah tentunya berbeda-beda. Pengucapan kalimat sehari-hari atau biasa disebut logat suatu daerah beragam,contohnya seperti orang sunda dan jawa yang bertutur kata dengan nada yang lembut,sedangkan daerah-daerah timur atau kalimantan mungkin karena kontur daerah

Macam-macam ragam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

a. Berdasarkan media
b. Berdasarkan cara pandang penutur
c. Berdasarkan topik pembicaraan


Ragam bahasa

Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa Indonesia adalah tingkah,jenis,langgam,corak dan laras. Ragam bahasa diartikan sebagi variasi bahasa menurut pemakaian yang dibedakan dengan topik pembicaraan,sikap penutur dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi,masalah yang hendak disampaikan,latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju serta media atau sarana yang hendak digunakan.

Tujuan dan manfaat dengan adanya ragam bahasa

Dengan adanya keragaman bahasa tentunya pengetahuan bahasa yang  kita pelajari akan semakin luas. Kontur bahasa dan dialeg beragam yang dimiliki negeri ini mempunyai daya tarik yang berbeda untuk dipelajari.

Jenis-jenis ragam bahasa

a. Ragam bahasa berdasarkan tempat
b. Ragam bahasa berdasarkan sarana
c. Ragam bahasa berdasarkan penutur
d. Ragam bahasa berdasarkan situasi




Contoh Keragaman bahasa yang ada di Indonesia
Banyak sekali contoh yang dapat kita ambil dari keberagaman bahasa di Indonesia,diantaranya :

·       Bahasa padang
Bahasa padang atau bahasa minang mempunyai keunikan yaitu sebagian besar kata yang berakhiran ‘a’ dalam bahasa Indonesia akan berubah akan berubah menjadi berakhiran ‘o’. Tapi tidak semua kata dapat berubah contohnya ada,siapa,apa,tiba,janda,kaya,raya,iya,rata,bila,nyata,rasa,bahasa menjadi ado,siapo,apo,tibo,jando,kayo,rayo,iyo,rato,bilo,nyato,raso dan bahaso

·       Bahasa Jawa

Bahasa jawa ini memiliki keunikan yaitu pada bentuk tulisannya




Bahasa daerah timur
Bahasa ini memiliki ciri khas dengan logat,dan nada suara si penutur kata juga adanya kata-kata lokal yang masuk dan menjadi bahasa sehari-hari plus struktur kata yang agak terbalik-balik contohnya : "dong pergi,tra bilang-bilang padahal tong su tunggu lama sudah"

Read More