Minggu, 06 Juli 2014

Inflasi dan Pengangguran

Pengangguran
Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja .
 Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.
Golongan penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
Ø  Penduduk yang berumur antara 15 hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya
Ø  Orang yang belum mencapai umur 65 tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi
Ø  Pengangguran sukarela yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak aktif mencari pekerjaan

Pengangguran menyebabkan produktivitas masyarakat berkurang sehingga banyak menyebabkan timbulnya kemiskinan, tingkat kriminalitas meningkat dan masalah sosial lainnya yang akan terjadi. Yang jika dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kekacauan politik dan sosial disuatu negara ini sehingga dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu negara  sehingga dapat mengakibatkan menurunnya GNP dan pendapatan perkapita disuatu Negara. Hal demikian sangat dapat membahayakan untuk suatu Negara bahkan jika suatu Negara tersebut sedang berkembang pesat disuatu bidang.




Jenis-jenis pengangguran :
1)  Pengangguran friksional  (frictional unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk meninggalkan kerjaannya dan mencari kerjaan lebih baik lagi atau mencari kerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.
Contoh :
 - seorang guru di Medan, misalnya berhenti bekerja karena mengikuti suaminya yang dipindahkan ke Jakarta. Di tempat yang baru ini guru tersebut mencari kerjaan kembali.
- seorang wanita yang bekerja sedang mengandung anaknya yang pertama dan memutuskan untuk berhenti kerja. Setelah anaknya berumur beberapa bulan ia memutuskan mencari kerja kembali.
2)  Pengangguran Musiman (seasonal unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang harus menganggur, karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.
Contoh :
-      Petani, misalnya akan selalu dapat digolongkan sebagai penganggur musiman karena mereka tidak selalu dapat bekerja sepanjang tahun. Dan diantara menanam dan panen meraka harus menganggur karena beberapa bulan diperlukan agar tanamannya mendapatkan hasil.
3)  Pengangguran siklikal
Adalah jenis pengangguran yang disebabkan karena adanya imbas dari naik turunnya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran pekerjaan.
4)  Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi (berkembang atau mengalami kemunduran), yang disebabkan karena perkembangan teknologi, persaingandari luar negeri atau luar daerah, dan pertumbuhan yang pesat dari kawasan lain.
Contoh :
-      Sebelum industri komputer berkembang permintaan yang besar ke atas untuk mesin tik. Dengan penggunaan computer yang semakin meluas, permintaan mesin tik pun menjadi berkurang dan industrinya mengalami kemunduran,dan sebagian pekerja dalam industri ini akan menganggur.
5)  Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang dikarenakan adanya kesempatan kerja tetapi orang yang menganggur itu tidak bersedia menerimanya pada tingkat gaji yang berlaku.
6)  Pengangguran terpaksa
Adalah pengangguran yang diakibatkan apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku , tetapi pekerjaan itu tidak bersedia.
Contoh :
-      Seseorang yang memang sangat ingin mendapatkan pekerjaan tetapi perusahaan tersebut tidak membutuhkan karyawan lagi atau persyaratannya untuk menjadi karyawan tersebut tidak sesuai atau kurang.
7)  Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.
Contoh :
-      Dalam kegiatan ekonomi dapat dijalankan secara efisien dengan menggunakan 5 pekerja, tetapi pekerja yang sebenarnya adalah 8 orang.Dalam contoh ini kelebihan 3 pekerja tersebut yang digolongkan sebagai penganggur tersembunyi.
8)  Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh lebih rendah dari jam kerja yang normal. 



Definisi Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.

Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.
Berdasarkan asalnya :
a.    Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
b.    Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.
Berdasarkan tingkat tingginya inflasi:
Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)

Penyebab Pengangguran
1.      Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja
yang besar.
2.       Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
angkatan kerja.
3.       Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
4.      Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
5.      Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan
yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor,
dan sebagainya.
6.      Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
7.      Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
pengembangan usaha.
8.      Masih sulitnya arus masuk modal asing.
9.      Iklim investasi yang belum kondusif.
10.  Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
11.   Kemiskinan.
12.  Ketimpangan pendapatan.
13.  Urbanisasi.
14.  Stabilitas politik yang tidak stabil.
15.  Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor
dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
16.  Keberadaan pasar global.


Penyebab inflasi
·         Berdasar sebab terjadinya:
Demand Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena desakan permintaan masyarakat akan barang dan jasa begitu kuat. Inflasi ini muncul karena naiknya tingkat pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat cenderung membeli barang dan jasa lebih banyak dari yang biasa mereka gunakan. Misalnya seseorang yang biasa mengkonsumsi susu satu gelas sehari, karena pendapatnya meningkat, maka konsumsi susunya juga meningkat menjadi 3 gelas sehari. Dengan meningkatnya konsumsi atau pembelian, akan mendorong naiknya harga barang-barang.
Cost atau Cost-push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan karena naiknya biaya produksi. Misalnya terjadi kenaikan bahan bakar atau tuntutan buruh akan kenaikan upah, dimana kedua hal itu merupakan bagian dari biaya produksi, maka perusahaan pun akan menaikkan harga jual barang dan jasanya.

·         Berdasar asal-usul terjadinya:
Domestic inflation, yaitu inflasi yang berasal atau bersumber dari dalam negeri;
Misalnya pemerintah mengalami defisit anggaran belanja kemudian pemerintah mencetak uang baru, sehingga jumlah uang beredar bertambah. Keadaan ini akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat, bila penawaran barang tetap, maka hal ini akan mendorong kenaikan harga barang-barang.
Imported inflation, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri.
Sebagai contoh adalah negara kita, dimana negara kita masih banyak mengimpor bahan baku dan barang modal lainnya. Apabila harga barang-barang yang diimpor itu naik, maka biaya produksi juga meningkat, yang akhirnya akan menaikkan harga jual barang dan jasa.


Read More

Kamis, 03 Juli 2014

PENDAPATAN NASIONAL


         Definisi dan Pengertian
Pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun).
Masyarakat pelaku kegiatan ekonomi akan terus berusaha memperoleh pendapatan untuk memenuhi semua kebutuhan sehingga menjadikan masyarakat makmur. Jika seluruh pendapatan atau pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara dijumlahkan maka akan terbentuklah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilakan oleh para pelaku ekonominya.
Jika dilihat dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, produk nasional dikelompokkan menjadi Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP). Dari kedua konsep tersebut melahirkan konsep Gross Domestic Regional Product (GDRP), Net National Product (NNP), Net National Income(NNI), Personal Income (PI), dan Disposable Income (DI)


         Metode perhitungan pendapatan nasional
Metode atau pendekatan produksi : yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah atau sering disebut Added Value. Nilai tambah adalah selisih antara harga jual produksi dengan harga bahan mentah, bahan baku, dan jasa yang diperoleh dari perusahaan lain.

1.  Rumus pendekatan produksi: NI = (P1x Q1) + (P2 x Q2) + …dst Keterangan:
     P adalah jumlah produksi
     Q adalah harga tiap hasil produksi

2. Metode/Pendekatan pengeluaran : merupakan penjumlahan seluruh pengeluaran masyarakat suatu negara     dalam 1 tahun.
    Rumus : NI = C + G + I + (X-M)
    Keterangan:
    C adalah konsumsi masyarakat / Consumtion
    G adalah konsumsi pemerintah / Guoverment
    I adalah Investasi
    X adalah ekspor dan impor

3.  Metode/Pendekatan pendapatan : merupakan penjumlahan seluruh pendapatan masyarakat suatu negara      dalam 1 tahun.
     Rumus : NI = R + W + I + P
     Keterangan:
     R adalah sewa tanah / Rent
     W adalah upah dan gaji / Wages
     I adalah bunga modal / Interest
     P adalah keuntungan pengusaha / Provit
·       
     Manfaat/Tujuan mempelajari pendapatan nasional
1.     Untuk memperoleh taksiran akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam satu tahun.
2.      Untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka untuk mencapai tujuan pembangunan.
3.     Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
4.     Mengetahui dan menganalisa struktur ekonomi suatu negara, dari perhitungan pendapatan nasional, kalian dapat mengetahui apakah suatu negara cenderung berstruktur ekonomi industri, agraris, atau jasa.
5.     Membandingkan keadaan perekonomian dari waktu-waktu karena pendapatan nasional dicatat setiap tahun. Kalian akan memiliki catatan angka-angka perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu sehingga dapat membandingkan perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu.
6.     Membandingkan perekonomian antardaerah, baik antarkabupaten maupun antarprovinsi.
7.     Menjadi dasar komparatif (perbandingan) dengan perekonomian negara lain.
8.     Membantu merumuskan kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi.


  Kendala atau masalah dalam menghitung pendapatan nasional
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.

Sumber :




http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/03/metode-penghitungan-pendapatan-nasional.html
Read More