Minggu, 22 Maret 2015

Penalaran Deduktif

Setelah membahas mengenai penalaran induktif,sekarang saya akan membahas mengenai penalaran Deduktif.

Pengertian
Penalaran Deduktif adalah kebalikan dari penalaran induktif ,jika penalaran induktif menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat khusus maka Penalaran deduktif justru menarik kesimpulan berdasarkan sesuatu yang bersifat umum.
o   Jenis – jenis Penalaran Deduktif :
a)    Silogisme
Silogisme adalah penarikan kesimpulan yang terdiri dari 3 pernyataan,yaitu dua premis dan 1 kesimpulan. Pernyataan ini dapat bersifat benar dan bersifat salah.
Contoh :
P=Semua tempat hiburan menyenangkan
Q= Lala berada di tempat menyenangkan
v  Lala berada di tempat hiburan

b)   Entimen
Entimen sebenarnya hampir mirip dengan silogisme namun pada premisnya ditiadakan atau dihilangkan ,ini disebabkan oleh premis yang disebutkan kembali untuk menarik kesimpulan.

Contoh :
v  Jamal sakit perut ia jajan disekolah yang kotor

v  Jajanan disekolah sebagian tidak bersih dan higenis
Read More

Penalaran Induktif

Pada pembahasan sebelumnya saya telah membuat pengertian mengenai apa arti penalaran,kali ini saya akan membahas mengenai jenis dari penalaran itu sendiri yaitu penalaran induktif dan deduktif. Yang akan dijelaskan terlebih dahulu dalam pembahasan kali ini adalah penalaran induktif.

·         Pengertian penalaran induktif
Penalaran induktif adalah sebuah pemikiran untuk menyimpulkan sesuatu mengenai hal yang bersifat umum dari kejadian-kejadian atau peristiwa khusus. Maksud dari pengertian tersebut yaitu penjelasan-penjelasan yang diajukan merupakan hasil pengamatan dan hasil pengamatan tersebut akan dijadikan bahan pemikiran untuk menyimpulan sesuatu. Contohnya ,Bus A berasal dari terminal dan Bus B berasal dari terminal,kesimpulan : setiap bus berpangkal di terminal.

o   Jenis-jenis penalaran induktif terbagi dalam 3 jenis,yaitu :

a)    Generaliasi
Generalisasi adalah pengungkapan kesimpulan secara umum atas kejadian yang bersifat individual dengan adanya premis-premis dan dibuktikan dengan fakta .Contohnya :
ü  Rani memakai seragam ketika ingin sekolah
ü  Dodit memakai seragam ketika ingin sekolah
Kesimpulan : Setiap anak sekolah wajib memakai seragam sekolah
                             Generalisasi juga terbagi atas dua jenis :
1.    Generalisasi sempurna :yaitu penyelidikan atas kesimpulan yang dibuat.Contoh : jumlah bulan dalam 1 satu tahun ada 12 .
2.    Generalisasi tidak sempurna :yaitu hasil kesimpulan yang belum diselidiki ikut diterapkan pada hasil yang telah diselidiki . Contoh : Kebanyakan orang menyukai foto selfie.

b)   Analogi
Analogi adalah penarikan sebuah kesimpulan atas dua hal yang berlainan dan membandingkan diantara keduanya berdasarkan  keadaan yang telah ada sebelumnya. Contoh :

Desi sejak kecil menyukai pelajaran matematika ,ia berlatih keras dan akhirnya dia lulus dengan gelar sarjana matematika. Sementara andi menyukai basket saat duduk di bangku sekolah menengah . ia juga berlatih dan terus berlatih agar pandai bermain basket,pada saat lulus sekolah ia masuk team basket favorit di negaranya setelah lolos melalui beberapa syarat.

c)    Kausal
Kausal ada sebuah penalaran atas kejadian yang saling berhubungan dan juga merupakan prinsip yang pasti antara sebab dan akibat.

Hubungan kausal terbagi menjadi 3 jenis,yaitu :
1)   Sebab – akibat
Contoh : Penebangan hutan besar-besaran di pulau kalimantan untuk alih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit membuat satwa yang ada di hutan tersebut punah.

2)   Akibat-sebab
Contoh : Dodo mengantuk saat jam sekolah,ini dikarenakan ia menonton bola hingga larut malam.

3)   Akibat-Akibat
Contoh : Bekas luka kecelakaan yang dialami rini belum sepenuhnya sembuh,maka dari itu rini tidak diizinkan untuk masuk sekolah.
Read More

Senin, 16 Maret 2015

Apa arti sebuah Penalaran?

§  PENGERTIAN

Penalaran adalah cara berpikir manusia yang bersifat abstrak atas apa yang dilihatnya melalui panca indra kemudian tersimpan di dalam memori otak untuk menyimpulkan logika atas suatu event.

Ø Ciri-ciri penalaran :
1.   Bertujuan untuk membuat kesimpulan atas sesuatu yang baru
2.   Adanya kesadaran untuk melakukan penalaran
3.   Diperlukan premis mengenai pengalaman dan pengetahuan

Ø Menurut para ahli :

1.   Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.

2.   Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.

3.   Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.



Dalam melakukan penalaran diperlukan sikap kewaspadaan,karena penalaran membutuhkan logika yang tepat untuk menyimpulkan sesuatu seperti yang diharapkan,baik itu berisifat benar atau salah.
Read More