Senin, 26 Mei 2014

Macam dan Ciri-ciri Pasar

Pengertian Pasar

       Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, tidak selalu memerlukan lokasi fisik,dan bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.
Berdasarkan Wujudnya :

Pasar Konkret (nyata) adalah pasar yang tempat terjadinya secara langsung (tatap muka) antar pembeli dan penjual. Pasar Abstrak (tidak nyata) adalah pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan penjual secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan Hubungan Dengan Proses Produksi :
Pasar output (pasar produk) adalah pasar yang menjual-belikan barang hasil produksiPasar input (pasar faktor produksi) adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada proses produksi

* Macam – macam pasar

Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis:
a.    Pasar Barang
       Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Dibagi  menjadi dua:
  1. Pasar Barang nyata atau riil ( pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya        jelas).
· 2. Pasar Barang Abstrak ( pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik).

b.    Pasar Jasa / Tenaga
      Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan.         Contoh : pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, RumahSakit yang menjual jasa kesehatan.

c.    Pasar Uang dan Modal
·      
       Pasar Uang
      Pasar Uang adalahpasar yang memperjual belikan mata uang Negara – Negara  yang berlaku di dunia.         Disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Contohnya adalah transaksi          forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dll.

·      Pasar Modal
      Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat –surat berharga sebagai bukti kepemilikan              suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang            telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain        sebagainya

d.   Pasar Luar Negeri
      Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan             penawaran keluar negeri berupa produk ekspor.

Jenis Pasar menurut karakteristik demand yang dihadapi perusahaan.
a.    Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik Pasar :
Barang yang diproduksi homogen.
·      Produsen dan Konsumen memiliki informasi yang sempurna.
·      Produk yang dihasilkan seorang produsen relative kecil dibanding dengan barang di pasar (industri).
·      Produsen tidak dapat mempengaruhi harga.
·      Produsen dan konsumen bebas keluar masuk pasarTidak ada campur tangan pemerintah 

Kelebihan :
·      Harga jual produk yang termurah
·      Rasio output per penduduk maksimal
·      Masyarakat merasa nyaman (tidak perlu memilih barang)

Kelemahan :
·      Asumsi mustahil terwujud
·      Lama dalam pengembangan teknologi karena lama normal
·      Konflik efisiensi – keadilan

b.    Pasar Monopoli
       Pasar monopoli terjadi jika hanya ada 1 penjual di pasar tanpa ada pesaing langsung, tidak langsung,             baik nyata maupun potensial.
Faktor penyebab terbentuknya monopoli :
·      Adanya hambatan teknis (special knowledge, tingginya tingkat efisiensi, control sumber faktor produksi)
·      Hambatan legalitas (Undang-undang dan hak khusus, hak patent, dan hak cipta)

Aspek Negatif dari monopoli :
·      Berkurangnya kesejahteraan konsumen
·      Memburuknya kondisi makro ekonomi nasional
·      Memburuknya kondisi perekonomian internasional
·      Aspek Positif dari monopoli
·      Efisiensi dan pertumbuhan ekonomi karena laba maksimal
·      Efisiensi pengadaan barang publik karena skala usaha yang besar
·      Peningkatan kesejahteran masyarakat dalam diskriminasi harga

Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga adalah menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda dengan tujuan menambah laba melalui eksploitsi surplus konsumen.

Syarat Diskriminasi Harga :
·      Perusahaan memiliki daya monopoli
·      Pasar dapat dibagi menjadi dua atau lebih
·      Pembagian pasar harus efektif
·      MR di tiap pasar adalah sama agar menghasilkan laba maksimum

c.    Pasar Persaingan Monopolistik
       Karakteristik :
·      Terdapat banyak penjual atau produsen
·      Adanya diferensiasi produk.
·      Produsen dapat mempengaruhi harga
·      Produsen dapat keluar masuk pasar
·      Promosi penjualan harus aktif

Kebaikan pasar monopolistik:
·   Banyaknya produsen memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik.
·   Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi.
·  Diferensiasi produk mendorong konsumen selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan          dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.Pasar relatif mudah dijumpai oleh                 konsumen

Kelemahan Pasar monopolistik :
·  Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal      dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
·   Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena  pemain pasar di     dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
·  Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang       akan berimbas pada harga produk.

d.   Pasar Oligopoli
     Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader). Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak – tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat.

Ciri – ciri Pasar Oligopoli :
·      Terdapat beberapa penjual
·      Barang yang dijual homogen atau beda corak
·      Sulit dimasuki perusahaan baru
·      Membutuhkan peran iklan
·      Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
·      Harga jual tidak mudah berubah

Macam – macam Pasar Oligopoli :
· Oligopoli murni : menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen bensin
·  Oligopoli diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir. Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor

Kebaikan Pasar Oligopoli :
·      Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
·      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
·      Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
·      Adanya penerapan teknologi baru.

Keburukan Pasar Oligopoli :
·    Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
·    Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
·    Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing       kurang
·     Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
·     Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru dan bisa berkembang ke arah monopoli

Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan :  
·      Sejumlah besar perusahaan-perusahaan dominan, dengan beberapa yang kecil lainnya.
·      Suatu produk yang distandarisasikan maupun dibedakan,
·      kekuatan dari perusahaan-perusahaan dominan terhadap harga, namun ketakutan akan   pembalasan,
·      hambatan-hambatan secara teknologi dan ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan yang dominan,
·      penggunaan persaingan non harga yang ekstensif akibat ketakutan akan perang harga. 


Sumber : http://romaadja19.blogspot.com/2013/05/macam-macam-pasar.html



Read More

Kamis, 01 Mei 2014

Sebagian Hal dari Ekonomi

Teori Produsen

      Teori Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang kegiatan memproduksi dalam jangka pendek antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Produksi jangka pendek adalah sebagian faktor seorang produsen dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:

1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.


Pengertian Biaya Produksi



      Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :


1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. bahan-bahan pembantu atau penolong 
3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. penyusutan peralatan produksi
5. uang modal, sewa
6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya         keamanan dan asuransi
7. biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. pajak



Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi di bedakan menjadi 2 yaitu :

1. Jangka Waktu Pendek.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:

# Biaya Total (Total Cost / TC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel dan Biaya Tetap.  TC= TVC + TFC

# Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dls.
TVC= TC-TFC

# Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan.
Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.
TFC=TC-TVC

# Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)
BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
Q= jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ATC = AVC+AFC

# Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AVC=ATC-AFC

# Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q).
AFC=TFC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC=ATC-AVC

# Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output.

2. Jangka Waktu Panjang.
Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat berubah – ubah.

Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah :

Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel.  LTC=∆LVC

Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang

# Biaya Marjinal jangka panjang
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit.
Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variable.
Maka,  LMC=∆LTC/∆Q

Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output

# Biaya Rata – rata
Biaya total dibagi Jumlah Output.  LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output

Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan

Rumus penetuan Laba 

1. Laba Kotor = Penjualan bersih – HPP
2.(Penjualan bersih = Penjualan – Retur penjualan – Pot penjualan)
3. Laba bersih setelah pajak= Penjualan bersih + pendaapatan -HPP -  beban-beban- pajak
4. Laba  sebelum pajak = Penjualan bersih + pendaapatan -HPP -  beban-beban
5. Modal akhir : Modal awal + laba bersih (laba setelah pajak) – Prive
6. Laba bersih (dalam perusahaan jasa) = Pendapatan – beban-beban -pajak
7. Laba bersih (dalam perusahaan dagang) : Penjualan bersih + pendaapatan -HPP -  beban-beban- pajak






Sumber :

http://rinaldikus.blogspot.com/2013/04/teori-produsen.html
http://darkzone7.blogspot.com/2013/04/biaya-produksi.html
http://profjhonss.wordpress.com/2012/12/21/rumus-sekitar-laporan-keuangan-perusahaan-dagang/
Read More